Kamis, 12 Mei 2016

“Nias Pulau Impian” Digelar Bulan Mei 2016



“Nias Pulau Impian” Digelar Bulan Mei 2016

 





Kebangkitan sektor Pariwisata Nias sudah di depan mata. Pada Kamis-Jumat, 12-13 Mei 2016 mendatang, akan diselenggarakan launching “Nias Pulau Impian” di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata RI, Jl. Merdeka Barat No. 17, Jakarta Pusat. Tujuan utama launching ini secara resmi untuk mensosialisasikan keberadaan pariwisata KepulauanNias kepada seluruh staf pegawai Kementerian Pariwisata RI, juga kepada warga Nias di mana pun berada, dan tentu saja untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan domestik  maupun internasional.
Sampai hari ini, sekitar 75% tugas panitia launching sudah diselesaikan. Rencananya, pekan pertama bulan Mei akan dilakukan pertemuan antara DPP HIMNI (Dewan Pengurus PusatHimpunan Masyarakat Nias Indonesia) dan panitia launching dengan para kepala daerah se-Kepulauan Nias. Bila pertemuan itu jadi dilaksanakan, maka bisa dikatakan pekerjaan panitia akan rampung,” ujar Ketua Panitia Launching “Nias Pulau Impian” Penyabar Nakhe, kepada Indonias, di kediamannya, Jumat (29/4/2016).
Terlibatnya HIMNI dalam launching dan pertemuan dengan kelima kepala daerah di KepulauanNias, ujar Penyabar, berawal dari arahan pihak Kementerian Pariwisata RI bahwa apabila ada kepedulian dari para kepala daerah, maka pemerintah pusat merasa optimis sektor pariwisataNias bisa bangkit. “Ketua Umum HIMNI bersama seluruh personil DPP HIMNI sangat serius menanggapi arahan tersebut. Maka DPP HIMNI melalui LSBP mencoba menjembatani pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pariwisata dengan para kepala daerah di Kepulauan Nias. Ternyata bisa,” tuturnya.
Menurut Penyabar, HIMNI selalu mendukung penguatan kerjasama antara Kementerian Pariwisata RI dengan Pemkab/Pemko se-Kepulauan Nias, serta penguatan komitmen antara pemda, pelaku wisata dan masyarakat. “HIMNI mendorong Pemkab/Pemko untuk membuat blue print wisata Nias, sebab kita harus satu persepsi, satu kata dalam membangun wisata,” ujarnya.
Dirinya sendiri sebagai Ketua Panitia Launching bertugas melaksanakan seluruh kebijakan DPPHIMNI terkait acara tersebut, termasuk mengkoordinir kelancaran komunikasi antara DPP HIMNIdan Kementerian Pariwisata RI dengan pejabat terkait di 4 kabupaten dan 1 kota di KepulauanNias, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, para pelaku wisata, dan seluruh panitia acara.
Penyabar menilai, launching ini memiliki arti penting karena merupakan langkah awal untuk memperkuat kerjasama antara Kementerian Pariwisata RI dengan 4 kabupaten dan 1 kota, termasuk mengikat komitmen untuk langkah selanjutnya, yaitu pelaksanaan Pesta Ya’ahowu dan even surfing berkala internasional  yang akan diselenggarakan pada pertengahan Juli tahun ini. Rencananya, ujar Penyabar, kedua acara tersebut akan menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahun.
“Setelah kerjasama Kementerian Pariwisata RI dengan 4 kabupaten dan 1 kota terjalin  kuat, maka secara bertahap akan dialokasikan dana pengembangan wisata, serta mendorong terbentuknya Pokja Wisata di masing-masing daerah yang bermuara pada pembentukan Forum Tata Kelola Wisata Kepulauan Nias. Forum tersebut merupakan wadah yang dapat menampung semua unsur peduli wisata, dan mengatasi permasalahan di sektor pariwisata,” katanya sambil menjelaskan bahwa dana untuk acara launching dibiayai oleh Kementerian Pariwisata dan 5 daerah di Kepulauan Nias. Sementara untuk sponsor, sejauh ini masih dalam tahap penjajakan.
Penyabar Nakhe berpesan, bila sektor pariwisata sudah bangkit, maka masyarakat, khususnya pelaku wisata, harus mau memahami apa yang menjadi kebutuhan wisatawan. Sebab kendalanya selama ini, masih ada pelaku wisata yang tidak jujur terhadap wisatawan, dan harga-harga belum terstandarisasi, misalnya harga kuliner yang ditawarkan kelewat mahal.
“Kendala-kendala semacam itu harus dapat diatasi. Salah satu solusinya adalah membentuk sebuah wadah, seperti forum/badan promosi wisata. Selain itu, perlu regulasi berupa Perda berisi dukungan fasilitas dan keamanan untuk wisatawan,” tandas Penyabar.
Branding “Nias Pulau Impian” mulanya bernama “Pesona Kepulauan Nias”. Perubahan kalimat dilakukan setelah ada kesepakatan antara Kementerian Pariwisata RI dengan DPP HIMNI. Di antara dua branding itu, perbedaannya lebih terletak pada siapa yang punya “hajat”. Jika “Pesona Kepulauan Nias” merupakan brandingnya Kementerian Pariwisata, maka “Nias Pulau Impian” merupakan brandingnya Kepulauan Nias. (SN)


0


Tidak ada komentar:

Posting Komentar